Aartreya – Ada bau nuansa politik dibalik kasus yang menjerat Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto. Hal itu disampaikan Pendiri Lingkar Madani (Lima), Ray Rangkuti.
“Sejak awal kasus ini jadi dibuat istimewa. Saya kira bukan karena kasusnya, tetapi karena ada nuansa politis dan mungkin juga ada nuansa menjadikan isu Hasto untuk menaikkan popularitas KPK. Sejak awal saya sudah mengatakan itu,” ujar Ray dalam keterangannya, melansir okezon, Rabu (19/3/2025).
Kata Ray, kasus tersebut dijadikan momen untuk menjaga dan menaikkan citra KPK sekaligus supaya terlihat bekerja di tengah masyarakat.
“Dan itu memang terasa. Berkaitan dengan itu, makanya ada upaya terus-menerus yang dilakukan KPK dengan melakukan entertain, itu bagian dari pencitraan KPK,” imbuhnya.
Ray menyebut, ada misi terselubung menggunakan hukum sebagai perangkat untuk mengawal kasus Hasto. Padahal, dari awal kasus Hasto ini selain kerugian negara sedikit, sebenarnya kualitas dan implikasinya terhadap penegakan hukum sedikit.
Ia juga menyinggung penggeledahan yang dilakukan KPK di Kantor Hukum Visi Law Office merupakan bagian dari menggertak. Sebagai informasi, Kantor Hukum Visi Law Office merupakan kantor hukum yang menaungi Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang yang sekarang menjadi penasehat hukum Hasto. Kendati, penggeledahan dilakukan terkait kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
“Penggeledahan (Febri-Rasamala) ini bagian untuk menggertak,” tuturnya.
Sebagai informasi, besok Jumat (21/3/2025), akan digelar sidang lanjutan Hasto Kristiyanto dengan agenda pembacaan eksepsi dari penasehat hukum.
"Kita tunda hari Jumat tanggal 21 Maret 2025 dengan acara mendengarkan eksepsi dari penasihat hukum terdakwa," ujar Hakim Ketua Rios Rahmanto dalam sidang perdana yang digelar di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Jumat (14/3/2025) lalu. (Okezone/Nesto)