Awas!, Game Online Bisa Bahayakan Anak ini Dampak Buruknya

509
ilustrasi

Fenomena anak kecanduan game online, terjadi dimanapun. Saat ini, banyak anak-anak mulai menghabiskan lebih banyak waktu untuk bermain video game melalui gadget-nya. Hal ini tidak lain karena pengaruh game yang semakin beragam dan menarik dengan segala teknologi canggih yang ditawarkan.Terdapat beberapa efek negatif yang perlu dihindari akibat kecanduan game online yang terjadi pada anak.

Dilansir dari situs Merdeka.com, keberadaan game online yang semakin canggih dapat memberikan dampak berbahaya bagi anak-anak yaitu kondisi kecanduan. Di mana anak cenderung tertarik menghabiskan lebih banyak waktu untuk bermain game online hingga dapat melupakan kewajiban-kewajiban lainnya yang lebih penting.

Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa terdapat 1 – 16 persen pemain video game mempunyai kriteria kecanduan. Meskipun begitu, kriteria kecanduan ini sangat bervariasi di berbagai organisasi. Anak yang memiliki kecenderungan kecanduan game, biasanya akan menghabiskan lebih banyak waktu bermain game hingga melupakan dnan mengabaikan aktivitas penting lainnya. Sehingga dengan sadar anak mencurahkan waktunya untuk bermain game daripada melakukan aktivitas lain.

Biasanya kondisi ini cenderung ditemukan pada anak yang hobi bermain game Massive Multiplayer Online Role-Playing Game (MMORPG). Game jenis ini bisa dimainkan oleh banyak pemain yang dapat berinteraksi secara online satu dengan yang lain. Jenis permainan ini memang mempunyai banyak daya tarik bagi anak-anak karena kecanggihan fitur yang diberikan yaitu interaktif, kompetitif, dan real time.

Sementara, dikutip dari Halodoc.com, anak-anak sering kali menghabiskan banyak waktu untuk bermain game, bahkan sampai kecanduan. Sebenarnya, boleh saja jika membiarkan Si Kecil sesekali bermain game untuk mengisi waktu. Namun, hal ini bisa memicu dampak yang tidak baik jika dilakukan terlalu sering.

Nyatanya, ada beberapa dampak yang bisa muncul akibat anak-anak sering main game, termasuk dampak kesehatan fisik dan kesehatan mental. Kebiasaan menghabiskan waktu bermain game bisa membuat Si Kecil mengalami kecanduan yang ditandai dengan merasa gelisah dan mudah marah apabila tidak diijinkan bermain, susah berhenti main game, tidak peduli dengan orang sekitar, hingga muncul gejala penyakit, seperti migraine atau mata lelah.

Terlalu sering main game, apalagi sampai membuat anak tidak melakukan aktivitas lain bisa memicu beragam dampak buruk, di antaranya:

1.      Kesehatan Mata Terganggu

Menatap layar komputer atau gadget terlalu lama saat bermain game otomatis akan membuat kesehatan mata anak jadi menurun, mulai dari mata lelah, minus bertambah, sampai kerusakan saraf mata. 

2.      Gangguan Motorik

Hanya duduk bermain game saja seharian juga membuat anak jadi kurang banyak bergerak. Akibatnya, lama kelamaan kemampuan motorik Si Kecil akan menurun, sehingga pertumbuhan badannya jadi tidak maksimal dan anak berisiko mengalami obesitas.

3.      Nyeri Sendi

Saat bermain game, anak tanpa sadar duduk membungkuk atau tiduran. Posisi duduk ini bukanlah posisi duduk yang sehat. Jika anak duduk dalam posisi yang salah terlalu lama, itu bisa membuat ototnya terasa kaku dan nyeri sendi.

4.      Menurunkan Tingkat Konsentrasi Anak

Menurut penelitian, kecanduan bermain game bisa membuat anak mengalami gangguan konsentrasi. Ketika anak senang bermain game, akan terjadi perubahan pada struktur dendrit sel-sel di dalam otaknya. Hal ini mengakibatkan konsentrasi anak menurun, sehingga ia mudah lupa dan gagal fokus. Paparan radiasi dari perangkat elektronik juga bisa melemahkan konsentrasi anak.

5.      Anak Kurang Bersosialisasi

Si praremaja yang kecanduan bermain game biasanya akan lebih memilih bermain komputer di rumah daripada bermain di luar bersama teman-temannya. Akibatnya, anak akan jadi canggung atau kurang cakap jika harus bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya.

6.      Masalah Komunikasi

Tidak hanya kemampuan bersosialisasi saja yang bermasalah, anak yang kecanduan game juga akan mengalami kesulitan dalam berkomunikasi. Kegiatan berkomunikasi bukan hanya sekadar mendengarkan dan memberi respons perkataan orang lain, tapi juga termasuk membaca ekspresi lawan bicara. Anak yang kurang bersosialisasi biasanya kesulitan melakukan hal ini.

7.       Anak Jadi Lebih Agresif

Anak yang kecanduan bermain game yang mengandung unsur kekerasan, seperti perang-perangan, pertarungan, dan lain sebagainya, biasanya akan lebih agresif dan memiliki emosi yang tinggi. Meski begitu, sebenarnya bermain game juga bisa memberi manfaat untuk anak, termasuk membantu mengembangkan kemampuan memecahkan masalah dan meningkatkan kreativitas. Maka dari itu, penting bagi ayah dan ibu untuk lebih bijak dalam memberikan izin anak bermain game, bukan malah melarangnya sama sekali.

(Sumber : Merdeka.com/ Halodoc.com)

SHARE

KOMENTAR