Ini Penyakit Keluhan Masyarakat yang Dominan Ditemui Tim Rumah Sehat Dokter Rayendra

51
Pengobatan gratis tim Rumah Sehat Raendi Rayendra

Aartreya – Jaka, demikian nama Ketua Tim Rumah Sehat Raendi Rayendra. Usianya masih muda, namun semangat relawan medis ini mengabdikan diri melayani warga kota hujan selalu sehat tak pernah meredup. Hingga saat ini, ia sudah berkeliling ke beberapa titik bersama Dokter Rayendra melayani warga pada program pengobatan gratis.

Kepada media online ini, ia bertutur, penyakit yang mendominasi dikeluhkan warga yakni hipertensi atau darah tinggi.

“Penyebabnya banyak, karena masyarakat banyak mengkonsumsi makanan asin. Juga, stress. Banyak pemicu factor darah tinggi. Masyarakat banyak kurang care dengan kesehatannya. Semestinya, sering cek berkala ke puskemas. Kan sudah ada BPJS,” kata Jaka disela kegiatan pengobatan gratis di Ciwaringin, Kota Bogor, pada Rabu (7/8/2024).  

Keluhan lain masyarakat saat dilakukan pengobatan gratis yakni diabetes karena makanan gula yang kerap dikonsumsi.

“Hipertensi, diabetes, asam urat dan kolesterol. Itu yang ditemukan di masyarakat,” tuturnya.

Ia berujar, meski identik dengan orang tua, bukan berarti penyakit diabetes melitus tidak dapat menyerang anak muda. Baik diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2, bisa menjangkiti anak muda berapa pun usianya.

Secara umum, perbedaan kedua jenis diabetes ini adalah dari pemicunya. Diabetes melitus tipe 1 terjadi karena penyakit autoimun yang menyebabkan pankreas tidak dapat memproduksi insulin. Sementara itu, diabetes melitus tipe 2 muncul sebagai efek dari pola makan tidak sehat karena tidak bisa mengontrol asupan gula yang masuk dalam tubuh.

Pada diabetes tipe 2, biasanya muncul sebagai efek jangka panjang dari kebiasaan buruk di masa muda.

“Pencegahan diabetes, kurangi konsumsi gula. Nasi yang kita makan pun mengandung gula. Idealnya, nasi tak terlalu banyak. Atau, konsumsi nasi shirataki,” ucap Jaka.

Nasi shirataki belakangan cukup populer dan banyak dikonsumsi, terutama oleh para pelaku diet.

“Beras shirataki dinilai lebih rendah kalori dan mengandung serat yang lebih tinggi daripada beras biasa sehingga dianggap bisa membantu menurunkan berat badan. Pencegahan diabetes, lakukan olahraga selama 30 menit,” imbuhnya.

Beras shirataki merupakan jenis beras yang terbuat dari umbi tanaman konjac (Amorphophallus konjac). Konjac sendiri merupakan tanaman yang banyak tumbuh di berbagai negara di Asia, seperti Jepang dan China. Selain menjadi beras, akar tanaman konjac juga sering diolah menjadi mie atau makanan ringan.  

“Kalau kolesterol pemicunya diantaranya karena makanan gorengan. Kalau asam urat, suka makanan kacang-kacangan, seperti dari gado-gado. Pencegahannya, perbanyak makan sayuran hingga pilih makanan rendah lemak,” tuntasnya. (Eko Okta)     

SHARE

KOMENTAR