Isoman Terus Bertambah, Aktivis 98 Desak Pemkot Bogor Buka Hotline Service SWAB Gratis

690
ilustrasi

KOTA BOGOR – Aktivis 98, Eko Octa mendesak pemerintah daerah bisa memberikan layanan SWAB gratis untuk warga negara pra sejahtera. Hal itu dinilai penting, mengingat sepekan setelah diterapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Tim Pemulasaraan Jenazah Covid-19 Kota Bogor menangani 40 pasien yang meninggal saat isolasi mandiri atau isoman.

“Selain itu, informasi yang kami input, terhitung Selasa (13/7/2021) kemarin, di enam kecamatan Kota Bogor tercatat sudah mencapai 6.000 pasien Covid-19 yang menjalani isoman. Lebih dari itu, juga diperoleh informasi, para nakes di 25 puskesmas mengalami kesulitan memantau titik-titik pasien isoman,” kata Eko, Rabu (14/7/2021).

Biaya SWAB berbayar di sejumlah rumah sakit, lanjutnya, saat ini rata-rata sebesar Rp750 ribu.

“Nah, kalau tidak ada campur tangan pemerintah daerah, jelas ini memberatkan warga tak mampu. Membayar Rp750 ribu untuk SWAB di rumah sakit, sudah pasti akan dihindari karena kondisi lesunya ekonomi. Apalagi, biaya tersebut lebih besar dari nilai bansos yang didapat. Jadi, saya minta Pemkot Bogor agar memberikan kemudahan melakukan SWAB gratis untuk warga, guna menghindari meluasnya penularan dampak dari ketidaktahuan warga yang sudah memiliki ciri seperti gejala Covid-19, tapi tidak disadari dan malah beraktivitas seperti biasa,” tandasnya.

Terpisah, Fery Ariyanto yang juga aktivis 98, juag berkomentar keras. Menurutnya, saat terjadi lonjakan Covid 19 belakangan ini di Kota Bogor, pihak pemda malah belum terdengar mensosialisasikan memberikan layanan SWAB gratis.

“Pelabelan dengan menyebut diri Satgas Covid-19 Kota Bogor, kerjanya ngapain saja, kalau tidak memberikan layanan kemudahan SWAB gratis untuk warga. Tahukah mereka, buat ukuran warga tak mampu membayar SWAB mahal, pasti dihindari. Dan, mereka yang terindikasi terpapar, pasti akan memilih untuk makan keluarga dibanding harus di-SWAB. Nah, Pemkot Bogor mewakili negara, harus hadir memberikan kemudahan layanan, gratis. Karena, hal itu juga mencegah terjadinya efek domino penularan terjadinya klaster keluarga,” ucap mantan aktivis Forkot dan Aldera ini dengan nada tinggi.

Kembali disampaikan Fery, peran Satgas Covid-19 Kota Bogor harus jelas dan jangan hanya sekedar pencitraan semata.

“Sejauh ini, urusan menekan angka Covid-19, hampir semuanya dibantu anggaran pemerintah pusat. Sebut saja, mulai urusan bansos, UMKM, vaksin, bantuan oksigen yang mnelalui BUMN dan sebagainya. Nah, peran daerah dengan Satgas Covid-19-nya ngapain saja? Saya mendesak, Pemkot Bogor melalui Dinkes harus bisa memberi jaminan, tanpa prosedur berbelit, membantu SWAB gratis. Karena hal itu juga bagian menekan angka Covid-19. Jadi, kalau ada warga terpapar, tinggal lapor dan langsung di-SWAB. Enggak usah melalui RT, RW, Pak Lurah. Lama! Langsung lapor ke hotline servis, langsung minta pelayanan SWAB gratis,” tuntasnya panjang lebar.

Sebagai informasi, terhitung Selasa (13/7/2021), data Dinkes Kota Bogor mencatat, penambahan kasus Covid-19 harian di Kota Bogor kembali pecah rekor. Diketahui, sebanyak 648 kasus positif Covid-19 baru setelah sebelumnya sempat menyentuh 622 kasus dalam sehari. Total kasus positif Covid-19 di Kota terkini mencapai 26.487 orang.

Rinciannya yakni sebanyak 8.399 orang masih sakit atau dirawat, 17.788 orang sudah sembuh dan 300 orang meninggal dunia. Kemudian, untuk kasus kontak erat totalnya sebanyak 12.954 orang. Dari jumlah tersebut, 788 orang masih dikarantina dan 12.166 orang sudah sembuh. (Nesto)

SHARE

KOMENTAR