Aartreya – Sekitar seratus mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Kota Bogor menggelar unjuk rasa didepan Pintu III Istana Bogor atau Jalan Djuanda Kota Bogor mulai berlangsung, pada Rabu (6/3/2024). Massa aksi yang diantaranya terlihat mengenakan jaket almameter warna biru ini menggelar unjuk rasa dengan menyanyikan lagu Darah Juang dan Buruh Tani Mahasiswa dimulai pukul 16.45 WIB.
Awal gelar demo, pagar kawat berduri yang dipasang polisi sebagai titik batas diterobos massa aksi dan sempat saling dorong dengan aparat kepolisian. Mahasiswa juga membakar ban bekas di depan barisan kepolisian.
Salah satu pengunjuk rasa dalam orasinya menyoal peran Jokowi sebagai kepala negara terlihat cawe-cawe mengawal anaknya Gibran Rakabuming Raka saat gelaran pemilu belum lama ini. Pengunjuk rasa dalam demonya juga menyoroti sembako mahal dan kebijakan impor beras. Padahal, pada musim kampanye, beras dibagikan untuk cari simpati rakyat.
“Kelangkaan beras yang terjadi ini disebabkan adanya pembagian yang dilakukan elit untuk cari simpati. Untuk kepentingan politik. Bukan untuk kepentingan rakyat. Buktinya saat beras mahal, saat beras langka, saat harga semabko meningkat, tak ada solusinya,” kecam pendemo.
Unjuk rasa berakhir pada pukul 19.00 WIB usai pendemo membacakan pernyataan sikapnya dihadapan petugas kepolisain yang berjaga. (Nesto)