Halbil dan Mimbar Bebas Ganjarist Pasundan Kota Bogor, Kenapa harus Dukung Ganjar? Ini Jawabannya!

361
Para pengurus relawan Ganjarist Kota Bogor dan tamu undangan dari PDI Perjuangan Kota Bogor

Aartreya – Setelah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memutuskan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres), disusul sejumlah parpol ikut menyatakan dukungan. Ganjarist Pasunan Kota Bogor pun ikut tancap gas, mengoptimalkan kerja politik. Kali ini, kegiatan sosialiasi dan konsolidasi tersebut digelar, diawali dengan Halal Bihalal, bertempat di Taman Parahiyangan, Cimahpar, Kota Bogor, Minggu (7/5/2023).

Hadir pada kegiatan yang digagas Ketua dan Sekretaris Ganjaris Pasundan Kota Bogor, Michael Djarot serta Tuti Hermawati yakni Plt Ketua Umum Ganjarist Kris Tjantra yang sebelumnya dijabat Eko Kunthadi, serta Ketua Jabar Alexander Manik. Selanjutnya, para jajaran pengurus relawan dimulai tingkat daerah hingga pengurus kecamatan di kota hujan dari lintas parpol partai pendukung.

Juga hadir, perwakilan DPC PDI Perjuangan Kota Bogor yakni Eko Octa, Andri Amaralad, Laniasari, Erik Suganda dan Maesaroh. Selain itu, juga mantan Ketua DPRD Kota Bogor, Untung Maryono, mantan anggota DPRD Kabupaten Bogor Sugandi, Ketua dan Waket PAC Bogor Utara PDI Perjuangan Deni Siregar dan Horas Sitorus hingga Ketua Ganjarist Kabupaten Bogor Nico.        

Membuka acara, Panitia Halal Bihalal Ganjarist Pasundan Kota Bogor menggelar mimbar bebas dan mempersilahkan relawan pengurus, simpatisan hingga tamu undangan yang akan sampaikan orasi politik dengan thema ‘Kenapa Harus Memilih Ganjar?’. Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bogor yang juga aktivis 98, Eko Octa menyampaikan pidatonya seusai Plt Ketua Umum Ganjarist Kris Tjantra.

“Seorang Ganjar, itu memiliki kisah perjalanan hidup yang tak beda dengan Jokowi, berawal dari rakyat biasa yang pernah merasakan derita sebagaimana orang kebanyakan. Bahkan, dia pun memiliki gaya hidup sama seperti Jokowi, senang blusukan, sederhana dan selalu setia mencium bau peluh rakyat,” kata Eko.

Ganjar, sambungnya, bukan perwakilan Orde Baru, juga bukan politisi berlatarbelakang pengusung politik identitas.

“Ganjar adalah seorang nasionalis. Seorang bhinekais. Dia lahir dari rahim rakyat. Bukan berlatarbelakang pejabat. Bukan Neo Orba, karena Ganjar dulunya juga seorang aktivis. Juga, bukan pengusung politik identitas. Karena itu, mari suarakan, mari menangkan, seorang capres merakyat yang dulunya pernah jualan bensin eceran, seorang berlatarbelakang rakyat biasa yang bernama Ganjar Pranowo,” seru Eko berapi-api.

Ketua Ganjarist Pasundan Kota Bogor Michael Djarot saat sampaikan sambutan.  

Sementara, Waket DPC PDI Perjuangan Kota Bogor, Erik Suganda juga mengajak para relawan kerja optimal memenangkan Ganjar di Kota Bogor.

“Bagi para ibu-ibu, banyak yang menilai Ganjar ganteng. Iya benar. Banyak yang menilai Ganjar pemimpin masa depan penerus Jokowi. Benar! Karena itu, mari kita gencarkan, menangkan Ganjar Pranowo, yang juga kader PDI Perjuangan,” ucap Erik.

Pada kesempatan itu, sejawatnya sesama pengurus DPC PDI Perjuangan Kota Bogor, Laniasari juga menyampaikan kalimat senada.

“Kebetulan saya Ketua Pemenangan Ganjar Kota Bogor. Dan, sekarang, mari bersama-sama, kita menangkan Ganjar,” tuturnya.

Mantan Ketua DPRD Kota Bogor, Untung Maryono saat sampaikan orasi politiknya menyampaikan, Ganjar merupakan kader hebat yang dikenalnya di PDI Perjuangan.

“Semasa saya menjabat Ketua DPRD Kota Bogor, juga sekaligus Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bogor, saya banyak berguru dengannya. Ganjar yang saya kenal seorang berkepribadian merakyat. Dan, sangat tepat jika sebagai pelanjut kerja Jokowi untuk Indonesia Raya,” tukasnya.  

Sebagai acara pamungkas, Ketua Jabar Alexander Manik dalam sambutannya mengajak Ganjaris Pasunda Kota Bogor untuk terus melakukan konsolidasi dan sosialisasi secara massif terkait sosok Ganjar Pranowo.

“Kita sebagai relawan Ganjar, pantang melakukan fitnah, tuduhan, isu negative atau hoax dalam propaganda. Mari kita sampaikan kelebihan dan prestasi Ganjar tanpa menjelekan pihak lain. Mari kita ciptakan berpolitik dengan beretika tanpa mengadu domba masyarakat,” tuntasnya. (*)

(Nesto)      

SHARE

KOMENTAR