Rasa tak nyaman, setiap hari dirasakan guru dan siswa didik SDN Kelas Jauh Kadusewu di Kampung Cijantur RT05/06, Desa Rabak Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor. Betapa tidak, setiap jam, setiap hari, selalu dihantui rasa was-was ancaman atap bangunan ambruk.
Hal itu ditandai dengan tiang penyangga hingga atap yang terlihat rapuh. Keselamatam ratusan siswa didik pun dipertaruhkan saat mengiktui Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Bahkan, sebelumnya, saat didera hujan, kerap kali bocor dan menganggu kegiatan belajar.
Hal itu juga diakui Guru Kelas 2 SDN Kadusewu kelas jauh, Soleh. Sekolah itu, menurutnya, memiliki lima ruangan. Empat ruang kelas dan satu toilet, dua ruang kelas disebutnya sudah lama mengalami kerusakan. Ironisnya, bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bogor tak kunjung tiba.
"Dua ruang kelas kayu penyangga genteng sudah lapuk dimakan usia. Apalagi, atap genteng sudah mengalami kebocoran disaat musim hujan,"kata Soleh, baru-baru ini.
Ia menuturkan, untuk jumlah murid di SDN Kadusewu kelas jauh kurang lebih 100 murid. Namun khawatir disaat kegiatan belajar, atap genteng ambruk. Belum lagi, dua ruang kelas alami kebocoran yang besar, sehingga saat PTM para murid haris diungsikan.
"Inikan mau musim hujan, jadi kasihan murid harus kemana saat hujan turun. Saya juga kasihan lihatnya, takut ada korban,"terang Soleh.
Sementara, Kepala Sekolah SDN Kadusewu, Halimi mengaku, selain kayu yang sudah rapuh, terdapat atap genteng yang sudah bolong. Bahkan sarana dan prasaranpun tidak memadai, belum lama ini, ia sendiri mengirim kursi dan meja ke Sekolahan SDN Kadusewu kelas Jauh.
"Selain atap genteng yang sudah rusak. Ketambah siswa dan siswi kegiatan belajarnya dilantai, kita sudah kirim kursi dan meja. Tinggal atap genteng yang harus di renovasi total,"ucap Halimi.
Halimi menyampaikan, siswa dan siswi ada 167, namun melihat kondisi sekolahan yang rusak. Khawatir menimpa para murid, apalagi disaat musim pancaroba saat ini. Ia juga berharap, adanya sekolahan yang rusak agar dapat perhatiannya dari pemerintah.
"Saya sudah mengusulkan pada Koryandik Kecamatan Rumpin dan Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, agar dapat perhatian,"tukas Halimi.
Sementara itu, Sekretaris Desa (Sekdes) Rabak, Tomy Sukarjo mengaku, sekolahan kelas jauh SDN Kadusewu sudah diusulkan sejak 2018, bahkan diusulkan kembali pada tahun 2020.
"Kita sudah mengusulkan sekolahn tersebut, tapi hingga saat ini belum ada realisasinya terhadap sekolahan SDN Kelasjauh,"tuntas Tomy Sukarjo. (Dian Pribadi)