Hina Kalimantan, Wanita Suku Dayak di Kota Bogor Kecam Pernyataan Mantan Caleg Parpol

738
Mintarsih Ella Ningtyas

Pernyataan mantan caleg PKS, Edy Mulyadi, yang mengatakan Kalimantan 'tempat jin beranak', tak hanya mengundang kemarahan warga Kalimantan. Tapi, juga menuai reaksi aktivis sosial kelahiran Pontianak, Kalimantan Barat yang kini bertempat tinggal di Kota Bogor. Mintarsih Ella Ningtyas, atau akrab dipanggil Tacie. Demikian namanya.

Wanita kelahiran 12 September 1984 ini juga mengungkapkan kemarahannya saat mengetahui dari video yang viral beredar di medsos,bahwa Kalimantan, tanah kelahirannya, dituding Edy Mulyadi dengan sebutan ‘jin buang anak’.  

“Sangat keterlaluan. Itu tuduhan keji. Saya yang lahir dan dibesarakan di Kalimantan, tak terima dengan tuduhan itu,” kesal wanita yang kini bertempat tinggal di Ranggamekar, Kota Bogor, sejak tahun 2000, saat diwawancarai melalui sambungan telepon, Senin (24/1/2022)  

Tacie menyampaikan, mendukung penuh warga Kalimantan mempolisikan Edi Mulyadi.

“Pernyataan itu diduga telah memenuhi unsur penghinaan berbau SARA dan UU Informasi Transaksi Elektronik (ITE) No 11 Tahun 2008. Sebagaimana diketahui, pasal 28, ayat (2) menyebutkan, setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA). Dan, adalah wajar warga Kalimantan, menanggapi pernyataan itu dengan kecaman terhadap Edi Mulyadi,” tandasnya.   

Tacie menyampaikan, dirinya merupakan Suku Dayak Iban yang merupakan salah satu suku yang terkenal di antara suku-suku Dayak di Kalimantan. Itu disebabkan oleh berbagai keunikan yang dimiliki suku Dayak Iban; mulai dari etnis budayanya, tatonya, kain tenunnya, tariannya, dan masih banyak lagi.

“Suku Dayak dikenal sebagai suku yang memiliki warisan magis yang kuat. Ilmu-ilmu spiritual menjadi simbol kekhasan dari adat suku Dayak Iban yang mendiami pedalaman tanah Borneo,” tukasnya.

Untuk diketahui, masyarakat adat Dayak Iban di Kalimantan dikenal kegigihannya menjaga kelestarian hutan. Mereka berbekal aturan adat dalam mengatur pengelolaan hutan. Sedangkan untuk melawan korporasi perusak hutan, mereka bermodalkan keberanian. (Nesto)

SHARE

KOMENTAR