Aartreya – Ketua E-Sports Kota Bogor, Andri Amarald menyampaikan belasungkawa mendalam tewasnya pelajar yang menjadi korban pembacokan orang tak dikenal saat menyebrang jalan di Simpang Pomad, Jl Raya Jakarta-Bogor, pada Jumat (10/3/2023) sekitar pukul 09.30 WIB.
Pria yang juga politisi partai besutan Megawati Soekanoputri yang pernah lama tinggal di Malaysia dan Prancis itu menyesalkan aksi kekerasan sesame pelajar masih terjadi di Bogor, juga beberapa daerah. Dibandingkan di luar negeri, jarang terjadi peristiwa kekerasan sesama pelajar atau popular disebut tawuran.
“Sebetulnya ini ada korelasi pendidikandi Indonesia, dimana muris lebih banyak dibebani pelajaran teori di kelas sehingga saat luang merasa tertekan, dan muncul jiwa mudanya. Ini yang sangat berbahaya bila tidak disalurkan secara positif,” kata Andri kepada pewarta saat diwawancarai di salah satu café milik salah seorang seniman Kota Bogor, di Jalan Ciremai, Minggu (12/3/2023).
Tawuran atau kenakalan remaja, menurutnya, bisa dilakukan pencegahan melalui aktifitas yang positif dan bermanfaat.
“Misalnya ajang pertandingan kreatifitas dan inovasi. Belakangan ini terlihat sangat kurang. Akan lebih baik hal itu digiatkan sehingga pelajar memiliki aktifitas ruang penyaluran yang baik. Jika di luar ngeri, pelajar diajarkan untuk berinovasi teknologi atau sosial sejak dini, sehingga mereka sudah memliki kesibukan yang bermanfaat,” tuturnya.
Pelajar, masih menurut Andri, lebih banyak ‘tertekan’ karena masa pertumbuhan perlu banyak istirahat.
“Dan, idealnya perlu banyak diajarkan bagaimana menciptakan sesuatu membuat sesuatu yang berguna bagi masyarakat. Ini yang perlu ditekankan dalam system pendidikan kita,” tuturnya.
“Hadirnya satgas pelajar kedepan bisa lebih dioptimalkan. Saya juga salut dengan Bapak Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso yang sudah launching nomor whatsapp nya untuk menerima pelaporan pencegahan kenakalan remaja,” tuntasnya.
Sebagai informasi, hingga saat berita ini ditulis, Polres Bogor Kota masih memburu pembunuh pelaku pembacokan Siswa SMK Kota Bogor di Simpang Pomad, Jalan Raya Jakarta-Bogor. Sembilan saksi diketahui ikut diperiksa.
"(Pelaku) belum tertangkap, masih diburu," kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Prakoso kepada wartawan, Minggu (12/3/2023).
Bismo berujar, sembilan saksi diperiksa untuk mengungkap pelaku pembacokan Siswa SMK di Simpang Pomad yang bernama Arya Saputra tersebut.
Siswa SMK, Arya Saputra menjadi korban peristiwa pembacokan pada Jumat (10/3/20230 pukul 09.40 WIB. Prosesi pemakaman Arya Saputra diliputi duka bercampur haru para pelayat yang hadir di pemakaman.
Pelajar SMK Bina Warga itu dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) sekitar 1 Kilometer dari rumahnya tepatnya berlokasi di Jembatan Pari, Cijujung, Sukaraja, Kabupaten Bogor. Dalam prosesi pemakamam tersebut turut dihadiri dari para keluarga, saudara, guru dan teman teman dari almarhum Arya Saputra. (Eko Octa)