Milad ke-49, 2 Politisi Banteng Wanita ini Merasa Bangga Jadi Kader PDI Perjuangan

513
Astrid Lizhanda dan Zuhrotusadiah

KOTA BOGOR – Jika ada anggapan politik itu kotor, itu tidak benar. Hal itu disampaikan Wakil Ketua PAC Bogor Selatan, PDI Perjuangan, Zuhrotusadiah. Bertepatan dengan hari ulang tahun PDI Perjuangan ke-49, politisi wanita yang akrab dipanggil Diah ini mengatakan, politik di keluarga besar PDI tak melulu sekedar berorietansi pemilu semata. Namun, juga menghari-harikan perilaku memanusiakan manusia.

“PDI Perjuangan yang saat ini menginjak usia ke-49, tak beda dengan orang yang sudah berumur. Sudah dewasa. Dan, ketika usia bernajak matang, juga makin bijak, dan memanusiakan manusia. Sungguh mungkin berbeda dengan parpol lain,” ucap Diah yang bertempat tinggal di Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan Kota Bogor, Sabtu (9/1/2022).

Menurutnya, sepanjang rentang waktu merebaknya Corona, partai besutan Megawati Soekanoputri itu disebutnya tak hanya jadi penonton, tapi jadi pelaku di garda depan kemanusiaan.

“Pada 2019, PDI Perjuangan Kota Bogor melakukan serangkaian kegiatan kemanusiaan, mulai dari penyemprotan disinfektan, pembagian masker hingga makanan. Bahkan, rekan-rekan kami tak sedikit yang terjangkit Covid-19 saat itu, tapi hal itu tak jadi soal, demi saling membantu sesama. Terkini, jika ada sejawat atau masyarakat yang sakit, kita pun bergotong royong. Begitulah kami di tempat sebagai kader PDI Perjuangan,” imbuhnya.

Masih kata Diah, hanya PDI Perjuangan yang terus selalu menyempurnakan dalam gagasan mengembalikan makna filosofis dan spiritual politik ke dalam praktik kemanusiaan yang sebenarnya.

“Dalam hal ini, politik untuk kemanusiaan yang diberlakukan PDI Perjuangan merupakan ide orisinil dan oasis ditengah sahara demokrasi. Politik dapat menyatu dengan nilai-nilai agama, kebhinekaan dan Pancasila sebagai penopang utama dan menjadi bingkai perilaku politik yang lebih bermoral. Hal ini merupakan gagasan segar untuk keluar dari mainstream politik yang kerap dipandang dengan stigma stigma negatif. Dan, bagi saya, PDI Perjuangan membuat saya bangga,” lanjutnya.

Terpisah, aktivis PDI Perjuangan yang bertempat tinggal di Sempur, Astrid Lizhanda mengungkapkan rasa bahagianya di hari jadi partai besutan Megawati Soekarnoputri. Dia pun menyampaikan testimoninya bahwa, elektablitas PDI Perjuangan selalu jadi jawara di survey nasional karena merupakan besar kaum nasionalis tanpa memandang latarbelakang suku, agama, latarbelakang pendidikan hingga social.       

“Di PDI Perjuangan, saya sudah membuktikan dan menyaksikan, politik harus selaras dengan nilai kemanusiaan. Di PDI Perjuangan juga, melalui penempaan kaderisasi berkala, kader dimotivasi punya pandangan jauh ke depan mengenai Indonesia,” tuturnya.

Astrid melanjutkan, semenjak bergabung di keluarga besar PDI Perjuangan, ia menyimpulkan politik dikenalkan tidak hanya mementingkan kelompok, aliran atau agama, tapi kepentingan bersama.

"Kita harus berjuang mendorong nilai kebersamaan sebagai bangsa dan sesama manusia. Itu yang jadi latarbelakang saya, menjadikan PDI Perjuangan sebagai keluarga besar saya yang kedua. PDI Perjuangan merupakan miniatur wajah Indonesia, itu menurut saya. Ada beragam latarbelakang, tapi sesama kami merasa bersaudara. Sakit kami merupakan sakit bersama dan sukacita kami, merupakan bahagia bersama,” pungkasnya. (Nesto) 

SHARE

KOMENTAR