Ono Surono dan Jubir Anies Duga Mulyono Bermain, Mau Deklarasi Pilkada Jabar Sprindik Keluar

102
Ono Surono

Aartreya - Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Ono Surono buka-bukaan terkait gagalnya mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jabar 2024. Ia menyebut, ada faktor Mulyono diduga ‘ikut bermain’. Pernyataan Ono itu bukan tudingan sepihak, ternyata Jubir Anies Baswedan, Iwan Tarigan juga menyebut nama yang sama yang membuat batal. Dia, Mulyono.

Menukil tribunjakarta, bahkan, Iwan menyinggung rencana deklarasi Anies Baswedan di Pilkada yang gagal akibat ancaman sprindik atau surat perintah penyidikan. Namun, Iwan tidak menjelaskan deklarasi Anies Baswedan yang dimaksud apakah terkait Pilkada Jakarta atau Pilkada Jabar.

Ono Surono menjelaskan kronologi gagalnya PDI Perjuangan mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jawa Barat, awalnya tidak termasuk dalam agenda penyampaian pasangan calon tahap ketiga yang disampaikan Ketua Umum PDI Pejuangan Megawati Soekarnoputri di DPP PDI Perjuangan pada Senin (26/8/2024).

Meskipun, Jawa Barat memiliki wilayah dan jumlah pemilih yang sangat besar. Ono sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat harus menyiapkan berbagai macam alternatif di Pilgub Jabar. Pada Rabu (28/8/2024), Ono mulai menawarkan proposal berisi nama Anies Baswedan yang ditawarkan ke DPP PDI Perjuangan.  Hal itu melihat Anies Baswedan yang tidak dicalonkan PDIP di Pilkada Jakarta 2024.

Proposal tersebut direspon oleh PDI Perjuangan yang melakukan komunikasi dengan pihak Anies Baswedan. Saat itu, Anies Bawedan belum siap maju di Pilkada Jawa Barat.  Alasannya, nama Anies Baswedan belum masuk survei di Jawa Barat. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga belum memiliki jaringan terkait Pilkada Jabar.

Pada Kamis (29/8/2024), Ono mendapatkan informasi terbaru bahwa Anies Baswedan siap maju di Pilkada Jawa Barat.

"Tapi Pak Anies butuh dukungan dari satu kelompok, satu organisasi, satu entitas ya untuk bisa bersama-sama PDI Perjuangan untuk mendukung Pak Anies sebagai calon Gubernur Jawa Barat," kata Ono dikutip TribunJakarta.com dari Youtube Nusantara TV, Jumat (30/8/2024).

Ono lalu bergetak menghubungi satu kelompok yang tidak disebutkan namanya untuk mendukung Anies Baswedan.  Akhirnya, kelompok tersebut, kata Ono, tidak bersedia memberikan dukungannya.

"Saya tidak menyebutkan kelompoknya tapi jelaslah bahwa ini kelompok yang sangat besar di Jawa Barat dan dia menyampaikan ada keterikatanlah terkait dengan keputusan mereka dengan satu kekuatan besar yang saya tangkap seperti itu," kata Ono.

Ono lalu ditanya mengenai alasannya menyalahkan sosok Mulyono.  Ia pun diminta klarifikasi siapa sosok Mulyono yang dimaksud tersebut.

"Kalau di Jawa Barat Mulyana. Mulyana ini atau Mulyono ini kan kekuatan besar juga yang kemarin juga bagaimana diduga memporakporandakan demokrasi di Indonesia kan," ujar Ono.

"Sehingga sebenarnya sudah jelas sebenarnya proposal itu ya memang kami sudah sampaikan ada catatan dari Pak Anies kami lakukan. Saya sih berpikir simpel ya kalau memang kelompok entitas ini juga sepakat dengan PDI perjuangan, saya yakin Pak Anies bisa maju di Jawa Barat," sambung Ono.

Diketahui, PDI Perjuangan akhirnya Jeje Wiradinata dan Ronal Surapradja di Pilgub Jabar. Ono mengaku tidak kecewa tidak maju di Pilkada Jabar. Kini, ia telah dilantik sebagai Anggota DPRD Jawa Barat.

"Sebagai bakal calon saya juga sebagai ketua DPD Partai. Saya tidak egois untuk menyiapkan diri saya pribadi untuk maju di Pilkada Jawa Barat dan tentunya kan kewenangan DPP," katanya.

Repon Kubu Anies

Sedangkan, Jubir Anies Baswedan, Iwan Tarigan mengungkapkan rencananya membentuk partai politik setelah eks capres itu gagal maju di Pilkada Serentak 2024.

"Karena memang kalau Pak Anies, kita masukkan ke partai ini kejadiannya begini lagi begitu mau masuk PDIP calonnya langsung di sprindik," kata Iwan Tarigan.

Iwan mengaku rencana membentuk partai untuk tempat bernaung Anies Baswedan disiapkan secara serius. Apalagi, Anies mendapatkan pengalaman tidak menyenangkan saat akan berlaga di Pilkada 2024.

Iwan juga menanggapi gagalnya Anies Baswedan maju bersama PDI Perjuangan. Menurut Iwan, partai berlambang banteng itu tidak memberikan harapan palsu kepada Anies Baswedan.

"Bukan di PHP (Pemberi Harapan Palsu), Om Ono tahu iya langsung sprindik keluar gitu kalau mau dilanjutkan. Saya tahu betul kronologinya dari jam ke jam itu PDIP itu harusnya itu  siang itu sudah deklarasi itu jam 12 itu keluar sprindik si Mulyono lagi," kata Iwan.

"Sprindik keluar kalau lanjut sama Anies maka kasus naikin lagi kan iya capek ya kalau selalu begitu," keluh Iwan.

Bantahan Jokowi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi membantah tudingan sejumlah pihak ihwal dirinya dituding melakukan penjegalan terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk maju dalam sebuah gelaran Pilkada Serentak 2024.

Ia menyebut tudingan itu tak benar karena dirinya bukan seorang ketua umum partai politik (parpol) tertentu yang bisa memberikan rekomendasi untuk seseorang maju dalam pesta demokrasi tersebut.

"Saya bukan ketua partai, saya juga bukan pemilik partai, supaya tahu semuanya. Apa urusannya?" kata Jokowi yang dikutip dalam program Kompas Petang di Kompas TV, Jumat (30/8/2024). (Sumber : Tribunjakarta.com)

 

SHARE

KOMENTAR