Usung Program Pembangunan Peduli Rakyat, Bacawalkot Suparti Gaspoll Tebar Alat Peraga dan Sapa Kader Banteng

154
Bacawalkot Bogor Suparti tebar alat peraga dan aktif lakukan gerakan politik sapa kader dan masyarakat.

Aartreya – Kader PDI Perjuangan Kota Bogor yang saat ini maju sebagai Bakal Calon Walikota (Bacawalkot), Hj Suparti tak pernah redup lakukan gerakan. Jika sebelumnya, politisi wanita yang berdomisili di Sidangbarang, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor ini sudah total berjuang di kontestasi Pemilu Legislatif (Pileg) 2024, namun belum lolos. Kini, ia kembali ikut berlaga sebagai bacawalkot melalui penjaringan pendaftaran yang dibuka PDI Perjuangan Kota Bogor, belum lama ini.

Tidak ada hasil tanpa usaha dan tidak akan muncul rasa suka dari pemilih jika tanpa melakukan aksi. Setidaknya, itu yang melatarbelakangi Suparti terus melakukan gerakan sapa masyarakat kota hujan.

“Ya, malam ini, saya dibantu teman-teman melakukan pemasangan baliho ukuran 2 x 3 meter di beberapa titik keramaian, menggunakan mobil bak terbuka. Juga, spanduk ukuran 1 x 4 meter. Lokasi pemasangan di lintas kecamatan. Tujuannya, selain menyapa masyarakat Kota Bogor. Juga, untuk minta doa restu saya ikut kontestasi bacawalkot PDI Perjuangan Kota Bogor,” kata Suparti kepada media online ini melalui sambungan telepon, Rabu (8/5/2024) petang.

Berbeda dengan alat peraga kampanye (APK) para bacawalkot lain. Pada baliho atau spanduk Suparti, menggunakan warna khas merah dan disematkan logo PDI Perjuangan. Selain itu, juga terpampang gambar Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar Ono Surono yang saat ini juga sebagai Bacagub Jabar.

“Saya sengaja mengenakan warna merah dan logo PDI Perjuangan karena merupakan rumah kedua saya yang saya cintai. Saya bangga sebagai kader PDI Perjuangan. Terkait gambar Pak Ono Surono, karena dia merupakan pimpinan saya yang juga Bacagub Jabar. Dan, saya memiliki kewajiban harus ikut mengenalkan, karena kami satu rumah besar PDI Perjuangan,” tukas Suparti.

Dia meneruskan, kegiatan sapa masyarakat sudah dilakukannya semasa bulan Ramadan lalu, hingga saat ini masih terus berlanjut.

“Pada bulan puasa lalu, saya keliling lintas kelurahan dan kecamatan melakukan pembagian takjil, hampir setiap hari. Juga, buka puasa bersama dengan teman-teman PAC PDI Perjuangan Kota Bogor lintas kecamatan. Kini, masih berlanjut dengan ngopi bareng bersama teman-teman ranting di beberapa kelurahan Kota Bogor, dan masih bertahap, belum semuanya,” imbuh Suparti.

Kader PDI Perjuangan Kota Bogor ini memiliki obsesi jika keberuntungan berpihak ingin membuat sejarah di kota hujan, hadirnya kepala daerah perempuan.

“Selama ini, di Kota Bogor belum ada kepala daerah perempuan. Semoga jika ada keberuntungan, saya ingin melakukan perubahan yang berpihak pada rakyat kecil. Perjuangan gender, perjuangan kesejahteran rakyat, perjuangan pendidikan hingga kesehatan harus terus berlanjut. Perempuan harus memiliki andil menentukan hari esok Bogor yang berpihak pada rakyat kecil, berpihak pada kaum papa,” tandas Suparti.

“Meski demikian, saya sebagai kader PDI Perjuangan akan tetap fatsun dengan keputusan DPP PDI Perjuangan yang nantinya mengeluarkan rekom. Dan, saya akan bersama PDI Perjuangan mensukseskan siapapun kepala daerah yang direkom,” tuturnya.

Saat ditanya, perubahan apa yang akan dilakukan andai terpilih sebagai kepala daerah?     

“Bogor harus jadi kota ramah untuk semua kalangan. Untuk semua klas sosial. Pembangunan yang terpenting bukan mengedepankan keindahan kota. Tapi, meningkatkan kesejateraan rakyat. Memajukan dan memberi kemudahan pendidikan bagi rakyat tak mampu. Juga Kesehatan. Jadi, Pembangunan harus menekankan sumber daya manusia. Bukan membangun keindahan kota,” tuntas Suparti. (Eko Okta)       

SHARE

KOMENTAR