Aartreya – KPK mengamankan barang bukti berupa uang miliaran rupiah dalam operasi tangkap tangan atau OTT terhadap Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil.
"Untuk barang bukti yang disita kurang lebih mencapai miliaran rupiah," kata Ketua KPK Firli Bahuri dalam keterangannya, dikutip dari detik.com, Jumat (7/4/2023).
Firli mengatakan dugaan korupsi yang dilakukan M Adil didominasi suap dan fee proyek dari kepala SKPD (satuan kerja perangkat daerah) Kabupaten Meranti. Selain itu, M Adil menerima potongan uang persediaan dan uang ganti uang persediaan sejak 2021.
"Dugaan korupsi yang dilakukan Bupati Meranti sedang didalami, namun didominasi dari suap dan fee proyek dari kepala SKPD Kabupaten Meranti. Di samping itu, Bupati menerima potongan uang persediaan dan ganti uang persediaan serta penerimaan lainnya tahun 2021 sampai 2023, juga cukup besar," jelasnya.
Sementara, dinukil dari liputan6.com, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Djarot Saiful Hidayat memastikan jika Bupati Meranti Muhammad Adil bukam kader partai berlambang banteng moncong putih.
"Yang jelas bukan kader partai (PDI Perjuangan.red). Kader partai adalah anggota partai yang sudah mengikuti kaderisasi yang diselenggarakan di tingkatan partai," kata Djarot, saat dikonfirmasi, Jumat (7/4/2023).
Dia menegaskan, PDI Perjuangan akan mendukung penuh langkah upaya KPK dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi.
"Sikap partai jelas dan tegas untuk mendukung KPK dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi," tegasnya.
Dilansir dari cnbcindonesia, Muhammad Adil sendiri sebelumnya sempat membuat publik gempar karena pernah mengatakan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berisi iblis akibat dana bagi hasil (DBH) minyak di tempatnya dianggap tidak sesuai. Ia bahkan juga mengancam untuk mengeluarkan Kepulauan Meranti dari wilayah Indonesia.
Perjalanan karir politik, teryata ia sempat ‘bergonta ganti’ partai. Adil menjadi bupati Meranti periode 2021-2025, dilantik oleh Gubernur Riau pada 26 Februari 2021.Pria kelahiran 18 April 1972 ini memulai karir dengan mencalonkan sebagai kepala desa, namun gagal.
Lalu, ia menjadi anggota DPRD Riau pada periode 2014-2019 dengan diusung oleh Partai Hanura. Namun, kala itu Adil tidak menuntaskan jabatan dan beralih partai ke PKB. Pada Pileg 2019 lalu, Adil kembali terpilih menjadi anggota DPRD Riau periode 2019-2024 dengan diusung partai tersebut.
Di tahun 2020, Adil kemudian menjajal peruntungan menjadi Calon Bupati Meranti. Bersama seorang purnawirawan polisi bernama Asmar. Dengan perolehan suara 37.116, pasangan ini berhasil menang.
Sepanjang perjalanan menjadi bupati, Adil memutuskan untuk meninggalkan PKB. Ia kemudian memutuskan untuk bergabung dengan PDI Perjuangan. Berdasarkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) yang dilaporkan pada 29 Maret 2022 untuk periode 2021, harta kekayaan Muhammad Adil mencapai Rp 4.785.577.310.
Secara rinci, harta kekayaannya terdiri dari 73 jenis tanah dan bangunan berstatus hasil sendiri berada di sejumlah wilayah Kepulauan Meranti dan daerah lain di Provinsi Riau. Total harga tanah dan bangunannya Rp 4.317.400.000.
Dari segi alat mobilisasi, ia memiliki 5 alat transportasi dan mesin berupa motor dengan nilai Rp 174.000.000, lalu harta kas dan setara kas sebanyak Rp 244.177.310. Bupati Meranti itu tercatat tidak memiliki utang. (Sumber : detik.com/liputan6.com/cnbcindonesia.com)