Aartreya –  Kader PDI Perjuangan, Edy Gunawan kemukakan pandangan politiknya terkait Pilkada Kota Bogor mendatang, idealnya PDI Perjuangan Kota Bogor lebih tepat bersama PKS. Alasannya, karena memiliki DNA yang kuat sebagai partai ideologis dan mandiri.

“Menuju Pilkada Kota Bogor lebih tepat jika PDI Perjuangan Kota Bogor bersama PKS Kota Bogor dalam membangun koalisi. Sebab, kedua mesin politik ini sama-sama parpol militan, bukan pragmatis dan banyak memiliki kesamaan dalam gerak politik, yang berbeda dengan parpol lain,” kata Edy Gunawan, baru-baru ini.

Pria yang pernah menjabat anggota DPRD Kota Bogor menggantikan Budi dari Fraksi PDI Perjuangan di penghujung masa jabatan, melalui Pergantian Antar Waktu (PAW) pada tahun 2018 ini menambahkan, jika kedua parpol membuat ikatan diyakini bakal menjadi mesin politik yang tangguh.

“PKS Kota Bogor saat ini menjadi partai pemenang dengan 11 kursi anggota DPRD Kota Bogor, naik 1 kursi dari Pileg 2019. Jumlah suara PKS yakni 132.661 suara. Sementara, PDI Perjuangan menduduki posisi keempat dengan 6 kursi DPRD Kota Bogor, pada Pileg 2024 dengan raihan 69.489 suara,” tukasnya.  

“Jika digabungkan sudah mendapatan perkiaraan suara 200 ribuan. Sementara, total pemilih Kota Bogor sebanyak 800.181 orang. Artinya, gabugan suara PKS Kota Bogor dan PDI Perjuangan Kota Bogor sudah ada ¼ dari total pemilih Kota Bogor. Jadi, tinggal cari parpol tambahan koalisi saja. Demikian hitungan sederhana matematik politiknya,” imbuh pria yang akrab dipanggil Edoy.

Lalu, siapa bakal calon walikota (bacawalkot) yang diprediksi menguat dan bakal jadi pilihan? Edoy berujar, mengutip yang pernah diwartakan di aartreya terdahulu, nama kandidat yang diusulkan sebagai cawalkot dari PKS diantaranya Atang Trisnanto dan Iwan Suryawan. Keduanya telah lolos seleksi di DPW PKS Jawa Barat.  

“Kalau PKS, ada nama Atang Trisnanto dan Iwan Suryawan. Kalau PDI Perjuangan masih menunggu rekom DPP PDI Perjuangan. Siapa sosoknya, yah tak diketahui. Tapi, prediksi saya tak jauh, inisialnya AA. Siapa AA itu? AA itu diduga kepanjangan dari ‘Aa Anu’ atau bisa juga ‘A...eta ibu Anu’. Begitu prediksi saya,” seloroh kader yang juga pengurus PAC Bogor Utara PDI Perjuangan Kota Bogor ini mengakhiri. (Eko Okta)