Anggota Dewan Syarif Sastra Gaspol Perangi DBD Melalui Fogging

427
Anggota DPRD Kota Bogor Syarif Sastra geber fogging dilingkungan Tanah Baru

Aartreya-com – Cegah Demam Berdarah Dengue (DBD) melonjak seperti sebelumnya, menjadi alasan bagi Anggota DPRD Kota Bogor dari Fraksi PDI Perjuangan, Syarif Sastra turun langsung melakukan fogging ke tengah masyarakat menggunakan mobil ambulans miliknya. Kali ini, lokasi yang dipilih yakni Kelurahan Tanahbaru, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Selasa (18/10/2022)     

Aksi tersebut dilakukan Politisi Partai Besutan Megawati Soekarnoputri bersama para relawannya, diantaranya Buyung, Junaedi dan Ari dilingkungan yang menjadi dapilnya.   

Dikatakan Syarif, tingginya curah hujan menjadi faktor penyebab penularan DBD, karena hujan mempengaruhi suhu udara yang membuat ketahanan hidup nyamuk lebih lama, serta sistem perkembangbiakan nyamuk juga jadi lebih tinggi.

"Karena itu, kami lakukan aksi fogging secara berkala ini untuk membasmi sarang-sarang nyamuk. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi supaya populasi nyamuk tidak meningkat di musim penghujan belakangan ini," kata Syarif yang juga Bendahara DPC PDI Perjuangan Kota Bogor.

Kegiatan fogging ini, lanjut Syarif, terus dilanjutkan pada pekan berikutnya.   

"InsyaAllah ini akan dilanjutkan minggu depan, sekaligus kita mau memberi edukasi ke masyarakat tentang pentingnya menjaga diri dari ancaman DBD," tuturnya.

Pantauan media onlineini, Syarif yang terjun ke beberapa lokasi ikut melakukan penyemprotan. Menurutnya, penyakit demam berdarah dengue atau DBD masih sering ditemukan di Indonesia. Vektor utama penularan penyakit ini adalah nyamuk spesifik Aedes aegypti, nyamuk yang memiliki siklus hidup yang dapat bertahan di daerah pedesaan maupun perkotaan.

“Melalui fogging, diharapkan menjadi cara membunuh nyamuk Aedes aegypti dewasa. Sekaligus, agar masyarakat terhindar dari DBD. Titik penyemprotan yang disasar yakni jentik di tempat-tempat penampungan air, baik di dalam maupun luar rumah warga,” imbuhnya.

Bahan penyemprotan yang digunakan, sambung Syarif, sebagaimana yang menjadi rekomendasi Kemenkes. Diantaranya, malathion, pirimiphos-methyl, cypermethrin, dan alphacypermethrin. Sementara itu, insektisida yang digunakan untuk mengendalikan larva atau jentik nyamuk vektor DBD adalah temephos dan pyriproxyfen. (Eko Octa)

SHARE

KOMENTAR