Aartreya – Jelang datangnya tahun baru 2025, beberapa harga sembako mulai naik. Komoditas bahan pokok yang alami kenaikan, di antaranya bawang merah, cabai merah dan telur. Pengurus Anak Cabang (PAC) Tanah Sareal, PDI Perjuangan Kota Bogor, Teti mengeluhkan harga sembako yang makin hari mulai naik.
"Jelang datangnya kenaikan pajak 12 persen, harga sembako sudah mulai naik. Sepertinya, ini jadi ‘latihan’ awal kenaikan. Bikin rakyat terbebani. Ampun pemerintah!,” ucap Wakil Ketua PAC Tanah Sareal, PDI Perjuangan Kota Bogor, Teti sembari geleng-geleng, Jumat (20/12/2024).
Dia melanjutkan, uang harian belanja senilai Rp100 ribu sekarang nyaris tak mencukupi.
“Jika sebelumnya, uang belanja Rp100 ribu mencukupi. Sekarang pagi pegang, siang menghilang. Bayangkan, buat beli beras sehari-hari 2 liter Rp25 ribu, minyak goreng dan lauk serta sayur sebesar Rp 50 ribu. Sisa Rp25 ribu buat jajan anak. Habis. Ini sangat membebani rakyat,” kesalnya.
Komentar serupa disampaikan Bendahara PAC Bogor Barat PDI Perjuangan Kota Bogor, Ipah Musaropah. Ia pun mengkritisi, anggaran makan siap gratis senilai Rp10 ribu jika kelak diberlakukan sulit dibayangkan apa yang jadi lauknya.
“Sekarang harga sembako sudah pada naik di banyak pasar tradisional di Kota Bogor. Nah, jika harga tak menentu begini, anggaran makan siang gratis yang dipatok pemerintah cap ceban atau Rp10 ribu, mau pakai lauk apa, jika telur pun harganya naik, andai itu diberlakukan. Tahun depan, pajak naik, pasti semua harga akan ikut naik lagi. Rakyat makin susah, hadeuh. Oke gas..oke gas,” sentilnya.
Dari keterangan e-Pasar Kota Bogor Dinas Koperasi UMKM Perdagangan da Perindustrian diketahui, sejumlah kebutuhan naik di pasar tradisional. Diantaranya yakni : beras medium harga rata-rata Rp.10,600/liter, beras premium Rp12.100/liter, cabai merah keriting Rp47.900/kg, cabai hijau besar Rp29.800/kg. Kemudian, cabai rawit merah Rp53.600/kg, cabai rawit hijau Rp40.800/kg, bawang merah Rp26.500/kg, bawang putih honan Rp37.200/kg, gula pasir Rp16.000/kg, telur ayam broiler Rp25.800/kg hingga minyak goreng I liter Rp21.000. (Eko Okta)
