PDIP Kota Bogor Siap Ulang Sejarah, Rebut Kembali Kemenangan 2024

649
Pendidikan kaderisasi pratama yang digelar PDI Perjuangan Kota Bogor

KOTA BOGOR - PDI Perjuangan Kota Bogor siap kembali rebut kemenangan di Pemilu Legislatif, Pilkada dan Pilpres pada 2024 mendatang. Guna memastikan kekuatan mesin politiknya, partai yang diketuai Dadang Iskandar Danuubrata ini mendidik calon pemimpin melalui Pendidikan Kader Pratama (PKP) di salah satu hotel, kawasan Megamedung, Puncak, Kabupaten Bogor, sejak Jumat hingga Minggu (10-12/12/2021).

“Kegiatan ini untuk mempersiapkan kader menjadi pemimpin yang baik dari segala aspek. Peserta, para pengurus partai juga pengampu,” kata Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bogor, Dadang Iskandar Danubrata, usia menutup acara kaderisasi yang berlangsung selama 3 hari, Minggu (12/12/2021).   

Politisi yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Bogor itu menyampaikan, pihaknya akan terus menyempurnakan kader partai sebagai ujung tombak gerakan politik juga kemanusiaan. 

"Sekarang momentum bagi kami untuk terus meningkatkan kualitas kepemimpinan kader-kader partai agar ideologis dan memiliki kemampuan teknokratis. Agar mumpuni, juga mempunyai kepekaan terhadap lingkungan. Serta, punya tanggung jawab terhadap sosial," imbuhnya.

Saat ini, mesin politiknya tak henti membangun kesadaran kader untuk terus bergerak ke bawah dan memahami keseluruhan dinamika kehidupan di akar rumput dan mencari solusi melalui kepeloporan kader Partai.

“Sebelumnya, sudah kita gelar Training of Trainer (TOT) untuk membekali para kader dengan pengetahuan ideologis juga komunikasi politik. Dan, terbaru, kita gelar kaderisasi PKP. Sebagai pemateri, perwakilan DPD PDI Perjuangan Jabar Mochtar Muhamad, Tom Maskur, anggota DPRD Jabar Rudi Harsa Tanaya serta Badiklat Jabar Aryo,” sebutnya.

“Kemudian, jajaran DPC PDI Perjuangan Kota Bogor, diantaranya saya sendiri, Atty Somadikarya, Iwan Iswanto, Vayireh Sitohang, Erik Suganda, Laniasari, hingga Eko Octa. Acara tersebut digelar Badiklat PDI Perjuangan Kota Bogor,” tuturnya.

Pada kesempatan itu, juga hadir jajaran pengurus DPC PDI Perjuangan Kota Bogor diantaranya Jefri Ricardo, Rusmiatiningsih, Ence Setiawan, Syarif Sastra, Ermy Ruri, Heri Soba, Maesaroh, Ariyanto,Yanti Susanti  hingga TB Rafli Mukti yang juga Wakil Ketua DPC atau Kepala Pendidikan Kaderisasi. 

Masih menurut Dadang, banyak hal yang akan diajarkan di PKP. Arahnya adalah proses kaderisasi yang harus membangun seluruh aspek kepemimpinan baik yang ditugaskan di partai, di lembaga eksekutif, legislatif, maupun di lembaga sosial kemasyarakatan.

Ia juga sampaikan juga menegaskan pesan Ketua Uumum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bahwa kader itu adalah bingkai yang membuat partai ini kokoh dan solid bergerak.

“Di dalam PKP, peserta akan belajar dan ditanamkan sikap tentang pentingnya disiplin, pentingya pemahaman terhadap sistem dan teori politik, hingga sejarah perjuangan bangsa. Juga, ajaran Bung Karno,” ujarnya.  

PDI Perjuangan yang merupakan salah satu partai ideologis yang memiliki perjalanan rekam jejak politik panjang juga dipaparkan melalui sejarah partai berlmabang banteng bulat. Demikian juga, PDI yang melewati proses peristiwa politik era Orde Baru berkuasa hingga kemudian berubah menjadi PDI Perjuangan.

“Pada era Orba, dalam setiap kongres partai selalu ada intervensi kekuasaan, ketika itu. Dan, luar biasanya, di tengah-tengah intervensi kekuasaan itu, muncul kesadaran dari tokoh-tokoh senior PDI yang menegaskan pentingnya konsolidasi ideology hingga akhirnya sukses meraih dukungan rakyat pada 1999. PDI Perjungan memiliki sejarah yang panjang. Dalam sejarah itu, modal PDI Perjuangan adalah meyantukan kekuatan bersama rakyat,” tuturnya.

Sebagai informasi, para peserta PKP yang dihelat DPC PDI Perjuangan Kota Bogor sebanyak 120 orang. Hadir sebagai pembicara, perwakilan DPD PDI Perjuangan Jabar, anggota DPRD Jabar, DPC PDI Perjuangan Kota Bogor dan perwakilan Badiklat Kota Bogor. Kegiatan digelar dengan penerapan disiplin yang ketat, dimulai pukul 07.00 hingga 24.00 WIB. Sebagai penutup, hari ketiga digelar outbond, setelah petang sebelumnya diadakan renungan malam. (Nesto)  

SHARE

KOMENTAR